Shalat di shaf pertama..?? kenapa tidak..??
Di tengah hingar-bingar kehidupan dunia dan berbagai macam
fitnah yang menderu manusia maka dibtuhkanlah oase kehidupan yang mampu menjaga
kestabilan ketakwaan kita ,dan shalat di shaf depan merupakan barometer
kesungguhan seseorang untuk sejenak kembali mengagungkan hak Allah Azza wa
jalla.
Akan tetapi, kita sering melihat pada kebanyakan masjid kaum
muslimin ,ketika didepanya ada shaf yang belum sempurna terisi , ia malah
mempersilakan dan mengutamakan orang yang disebelahnya untuk maju ke depan
mengisi shaf kosong tersebut,,,,yach,,,rugilah,,mungkin karena mereka belum
mengetahui rahasia shaf terdepan atau barangkali mereka mengetahuinya tapi
merasa berat untuk melaksanakanya
Padahal apabila kita buka kembali lembaran-lembaran
al-quran maka akan kita dapatkan bahwa
Allah memerintahkan kaum muslimin untuk senantiasa berlomba-lomba dalam
kebaikan,bukan mengalah dalam hal kebaikan Allah berfirman:
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
كَعَرْضِ السَّمَاء وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ
وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ
الْعَظِيمِ
“Berlomba-lombalah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia
yang besar.” QS. Al Hadiid : 21
Adapun mendahulukan
orang lain(itsaar) sich bagus,,ya sangatlah bagus dan terpuji ,tapi hal
tersebut hanya khusus dalam hal mu'amalah seperti mengalah atau mendahulukan
orang lain dalam hal pembagian makanan ,baju ,tempat tinggal dan
lain-lain,adapun mengalah atau mendahulukan orang lain dalam beribadah maka itu
bukanlah anjuran islam.
Apa saja sich sebenarnya keutamaandan fadhilah shaf pertama sehingga Rasulullah mengatakan
bahwa jika manusia tahu akan berebut untuk mendapatkannya? Simak penjelasan
singkat berikut ini :
1.Malaikat akan bershalawat kepadanya
Diantara orang yang
beruntung mendapatkan shalawat malaikat yang artinya permohonan ampunan oleh
malaikat adalah orang yang shalat di shaf-shaf terdepan, hal tersebut berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya, beliau
meriwayatkannya dari al-Barra’ Radhiyallahu anhu, beliau berkata: “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصَّفِ اْلأَوَّلِ.
‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada
(orang-orang) yang berada pada shaff pertama.’”
Dan juga dalam riwayat
Imam an-Nasa-i, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصُّفُوْفِ الْمُتَقَدِّّمَةِ.
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaff-shaff terdepan.
Dari hadits diatas disimpulkan bahwa orang yang shalat di
shaf –shaf pertama akan mendapatkan shalawat dari malaikat yang tentunya
akan berbuah ampunan dari Allah 'azza wa
jalla,akan tetapi shalawat malaikat kepada orang yang shalat di shaf pertama
tentu lebih utama dibandingkan shalawat
malaikat kepada orang di shaf-shaf berikutnya.
2.besarnya pahala shalat di shaf pertama.
Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah
-shalallahu alaihi wa alihi wasallam- bersabda :
لَوْ
يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ
ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ
لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ
لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي
الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ
حَبْوًا
“Kalau seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang ada
pada panggilan (azan) dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa
mendapatkannya kecuali dengan undian maka pasti mereka akan mengundinya. Dan
kalaulah mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan karena
bersegera menuju shalat maka mereka pasti akan berlomba-lomba (untuk
menghadirinya). Dan kalaulah seandainya mereka mengetahui besarnya pahala yang
akan didapatkan dengan mengerjakan shalat isya dan subuh, maka pasti mereka
akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 69 dan
Muslim no. 437)
Setelah uraian di atas masihkah kita tidak percaya keutamaan
shaf pertama..? atau masihkah kita selalu mempersilahkan orang untuk sholat di
shaf terdepan..???
0 komentar:
Leave a Reply